SERTIFIKAT C TPAT
BERBAGAI SERTIFIKASI UNTUK AUDIT YANG SUDAH PERUSAHAAN RAIH
SERTIFIKAT C TPAT
Customs Trade Partnership Against Terorism (C-TPAT) adalah perdagangan yang mengatur ekspor-impor menggunakan cargo, pesawat, kapal, kereta, truk, dan lainnya. Dalam program C-TPAT Indonesia bersama dengan Bangladesh, Pakistan, Malaysia dan Filipina digolongkan sebagai High Risk Country atau negara yang memiliki kecenderungan terorisme yang tinggi. Belum ada informasi yang cukup jelas mengenai standar penilaian negara Amerika Serikat terhadap Indonesia sebagai negara dengan golongan High Risk Country. Menjadi ketetapan Amerika Serikat terhadap para eksportir Indonesia untuk memiliki standar sistem C-TPAT.
Pemerintah Amerika Serikat mengharuskan beberapa buyer yang mengimpor barang dari negara-negara yang termasuk dalam High Risk Country, untuk memastikan bahwa pabrik-pabrik atau perusahaan ekspor-impor di negara-negara tersebut memenuhi syarat sebagai perusahaan yang memiliki program C-TPAT yang baik serta lulus sertifikasi standar sistem C-TPAT dari Badan Sertifikasi. Sertifikat yang keluarkan yaitu Global Security Verification (GSV).
Pengakuan C-TPAT
Beberapa negara atau benua memiliki pengakuan C-TPAT melalui Mutual Recognition Agreement (MRA), yaitu–untuk supply chain security–beberapa di antaranya:
New Zealand custom service – Secure Export Schema Program (SES)
Canada Border Service Agency – Partner in Protection Program (PIP)
Jordan Customs Department – Golden List Program (GLP)
Japan Customs and Tariff Bureau – Authorized Economic Operator Program (AEO)
Korean Customs Service – AEO Program
European Union – AEO Program
Taiwan – General of Customs , Taiwan Ministry of Finance – AEO Program
Israel
Mexico
Singapore
Progam AEO banyak dipakai di negara Asia. Artinya, bila Indonesia mengikuti program AEO maka bagi badan usaha importir ke Amerika Serikat tidak perlu sertifikasi C-TPAT karena sudah dikover di dalam MRA.
Pengakuan C-TPAT pada beberapa negara yang telah mengikuti program MRA.
Beberapa manfaat aplikasi C-TPAT adalah:
aktif di dalam memerangi terorisme dan sebagai good corporate governance;
mengurangi inspeksi CBP;
prioritas inspeksi CBP Amerika Serikat pada saat barang datang, sehingga waktu inspeksi lebih efektif;
berkesempatan untuk mengikuti seminar dan training yang berkaitan dengan C-TPAT atau custom protection;
percaya diri pada program self-assessment dari importir; serta
mengurangi penalti pada hal-hal yang tidak sesuai.
Persyaratan C-TPAT
Compatibility
Standar sistem C-TPAT dapat berintegrasi dengan sistem internal perusahaan, juga dapat berintegrasi dengan standar sistem keamanan rantai pasokan ISO 28000.
SERTIFIKAT C TPAT
Customs Trade Partnership Against Terorism (C-TPAT) adalah perdagangan yang mengatur ekspor-impor menggunakan cargo, pesawat, kapal, kereta, truk, dan lainnya. Dalam program C-TPAT Indonesia bersama dengan Bangladesh, Pakistan, Malaysia dan Filipina digolongkan sebagai High Risk Country atau negara yang memiliki kecenderungan terorisme yang tinggi. Belum ada informasi yang cukup jelas mengenai standar penilaian negara Amerika Serikat terhadap Indonesia sebagai negara dengan golongan High Risk Country. Menjadi ketetapan Amerika Serikat terhadap para eksportir Indonesia untuk memiliki standar sistem C-TPAT.
Pemerintah Amerika Serikat mengharuskan beberapa buyer yang mengimpor barang dari negara-negara yang termasuk dalam High Risk Country, untuk memastikan bahwa pabrik-pabrik atau perusahaan ekspor-impor di negara-negara tersebut memenuhi syarat sebagai perusahaan yang memiliki program C-TPAT yang baik serta lulus sertifikasi standar sistem C-TPAT dari Badan Sertifikasi. Sertifikat yang keluarkan yaitu Global Security Verification (GSV).
Pengakuan C-TPAT
Beberapa negara atau benua memiliki pengakuan C-TPAT melalui Mutual Recognition Agreement (MRA), yaitu–untuk supply chain security–beberapa di antaranya:
New Zealand custom service – Secure Export Schema Program (SES)
Canada Border Service Agency – Partner in Protection Program (PIP)
Jordan Customs Department – Golden List Program (GLP)
Japan Customs and Tariff Bureau – Authorized Economic Operator Program (AEO)
Korean Customs Service – AEO Program
European Union – AEO Program
Taiwan – General of Customs , Taiwan Ministry of Finance – AEO Program
Israel
Mexico
Singapore
Progam AEO banyak dipakai di negara Asia. Artinya, bila Indonesia mengikuti program AEO maka bagi badan usaha importir ke Amerika Serikat tidak perlu sertifikasi C-TPAT karena sudah dikover di dalam MRA.
Pengakuan C-TPAT pada beberapa negara yang telah mengikuti program MRA.
Beberapa manfaat aplikasi C-TPAT adalah:
aktif di dalam memerangi terorisme dan sebagai good corporate governance;
mengurangi inspeksi CBP;
prioritas inspeksi CBP Amerika Serikat pada saat barang datang, sehingga waktu inspeksi lebih efektif;
berkesempatan untuk mengikuti seminar dan training yang berkaitan dengan C-TPAT atau custom protection;
percaya diri pada program self-assessment dari importir; serta
mengurangi penalti pada hal-hal yang tidak sesuai.
Persyaratan C-TPAT
Compatibility
Standar sistem C-TPAT dapat berintegrasi dengan sistem internal perusahaan, juga dapat berintegrasi dengan standar sistem keamanan rantai pasokan ISO 28000.
Hard Rock Hotel & Casino - Las Vegas, NV - MapYRO
BalasHapusLocated right 평택 출장마사지 on 서울특별 출장샵 the 천안 출장마사지 Las Vegas Strip, this lively 김해 출장샵 hotel and casino offers true locals hospitality, lively entertainment, and a wealth of dining options Rating: 3.7 · 하남 출장샵 28 votes